Entri Populer

Minggu, 02 Oktober 2011

good guys vs good shoes

ini adalah postingan pertama saya. sebenarnya ini adalah tulisan saya yang sudah lama saya simpan namun urung saya publikasikan. ini adalah pandangan saya terhadap laki-laki waktu saya masih berusia belasan tahun. sangat lucu membacanya kembali sekarang, waktu usia saya sudah bukan lagi belasan. tapi beginilah yang saya tulis:


good shoes vs good guys

Aku hidup secara tidak signifikan di sebuah kota yang dengan mudah bisa membuatmu mencintainya. Namun, aku menemukan diriku kesulitan untuk jatuh cinta. Meskipun sepertinya setiap orang jatuh cinta dimana-mana, tapi aku pribadi telah jatuh cinta pada laki-laki yang salah di waktu yang salah—yang sama sekali bukan merupakankombinasi yang bagus. Ini membuatku bertanya-tanya: “kapan saat yang bagus untuk jatuh cinta?” maksudku, aku 22 tahun dan lajang. Adakah yang salah dengan itu atau adakah yang salah dengan AKU??

Yah, baru-baru ini teman baik ku bilang: ‘’cari cowok yang kamu suka, cintai dia kayak kamu cinta sama sepatu kesayanganmu, terus nikahin aja’’. sekarang, masalahnya adalah: lebih mudah untuk jatuh cinta pada sepasang sepatu daripada seorang laki-laki tertentu—mudah saja, karena sepatu jauh lebih bagus daripada laki-laki!!!!!!

Kalau kupikir-pikir lagi, selama ini aku telah berjalan dengan sepatu yang salah selama ini. Sepatu itu mungkin manis, mengkilap, dan membuatku terpesona sampai aku sadar….. mereka membuat kakiku bengkak ! apa yang bisa jadi lebih menyedihkan daripada suatu hari kamu menyadari bahwa kamu tidak ditakdirkan dengan seseorang yang kamu pikir tadinya kamu ditakdirkan dengannya ? dan mengetahui bahwa waktu tidak hanya bisa membunuh lukamu—tapi cintamu juga ?

Jadi, apa gunanya jatuh cinta jika cinta bisa menjadi tua, membosankan, dan mati? Kupikir aku tidak mau jatuh cinta lagi……….. setidaknya sampai besok. 



hahaa.. ternyata saya menulisnya waktu saya berumur 22 :') 
mari tidak berkonsentrasi terhadap usia dan berkosentrasi terhadap hal yang lain, seperti apa yang akan saya tulis dan anda baca selanjutnya!  

3 komentar:

  1. Welcome to the blogosphere, Ian. Happy blogging!! ;)

    BalasHapus
  2. You think a guy is like a pair of shoes whereas I think a guy is like a dress somehow. Butuh waktu buat ketemu yang pas di badan, warna, model, maupun budget :)

    Kl g pake, dianggap menyalahi norma dan dikira orang gila. Benar begitu kan?

    BalasHapus
  3. lalu cowo-cowo anggap kita apa yaa? hahahaa

    sedihnya, iya, kalau nggak pake dianggep gila. hahaa. tapi hidup nggak cuma tentag cari baju/sepatu bagus, kok :)

    BalasHapus